Minggu, 29 September 2013

Pembinaan Keluarga Sakinah

Pembinaan Keluarga Sakinah di KUA Magepanda, Kab. Sikka.

Pasangan suami -istri (pasutri) yang beragama Islam di wilayah Magepanda, Kabupaten Sikka dibina untuk menjadi keluarga sakinah.
Pembinaan ini bertujuan untuk membentuk keluarga yang agamis,  yang paham akan tata cara hidup berumah tangga sesuai ajaran Islam dan hukum perkawinan nasional.
Kegiatan ini ini diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sikka melalui Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Nita/Magepanda, di Aula Kantor KUA setempat, Senin (16/9/2013) sore.

Rabu, 12 Juni 2013

Nama - Nama Surga dan Neraka

SURGA 
1. Surga Firdaus

Mengenai surga firdaus ini, dalam Al Qur'an, surat Al Kahfi, ayat 107, Allah swt. telah menegaskan:


إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُ لاً.
"sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh bagi mereka adalah 'surga firdaus menjadi tempat tinggal".

Juga penegasanya dalam Al Qur'an, surat Al Mu'minuun, ayat 9-11.


وَالَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ.أُولَٰئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ.الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ.
 
"Dan orang-orang yang memelihara shalat: Mereka itu adalah orang - orang yang akan mewarisi (yaitu) yang bakal mewarisi surga firdaus, mereka kekal di dalamnya".

Minggu, 14 April 2013

Adab Membaca Qur'an

  1. Sebaiknya berwudu.Ibnu katsir rahimahullah di dalam tafsirnya menyatakan, “Barang siapa membaca Al-Qur’an dalam keadaan suci (berwudu), maka mendapat sepuluh pahala dari Allah SWT, dan apabila membaca Al-Qur’an dalam keadaan tidak suci (tidak berwudu), maka akan mendapat satu pahala dari Allah SWT.”
  2. Sebaiknya membersihkan mulut. sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW. , “Sesungguhnya mulut-mulut kalian merupakan jalan untuk membaca Al-Qur’an, maka bersihkanlah mulut kalian itu dengan siwak (sikat gigi). “
  3. berpakaian yang bersih
  4. Duduk di tempat yang layak lagi bersih dan menghadap kiblat dengan tenang dan hormat
  5. Niat membacaAl-Qur’an semata-mata hanya karena Allah Ta’ala dengan mengharap akan mendapat keridaan dan hidayah dari Allah SWT.

Dosa Meninggalkan Sholat Lima Waktu

Dosa Meninggalkan Shalat Lima Waktu.

Para pembaca yang semoga selalu dirahmati oleh Allah Ta’ala. Kita semua pasti tahu bahwa shalat adalah perkara yang amat penting. Bahkan shalat termasuk salah satu rukun Islam yang utama yang bisa membuat bangunan Islam tegak. Namun, realita yang ada di tengah umat ini sungguh sangat berbeda. Kalau kita melirik sekeliling kita, ada saja orang yang dalam KTP-nya mengaku Islam, namun biasa meninggalkan rukun Islam yang satu ini. Mungkin di antara mereka, ada yang hanya melaksanakan shalat sekali sehari, itu pun kalau ingat. Mungkin ada pula yang hanya melaksanakan shalat sekali dalam seminggu yaitu shalat Jum’at. Yang lebih parah lagi, tidak sedikit yang hanya ingat dan melaksanakan shalat dalam setahun dua kali yaitu ketika Idul Fithri dan Idul Adha saja.

Memang sungguh prihatin dengan kondisi umat saat ini. Banyak yang mengaku Islam di KTP, namun kelakuannya semacam ini. Oleh karena itu, pada tulisan yang singkat ini kami akan mengangkat pembahasan mengenai hukum meninggalkan shalat. Semoga Allah memudahkannya dan memberi taufik kepada setiap orang yang membaca tulisan ini.

Banyak ayat yang membicarakan hal ini (shalat) dalam Al Qur’an, namun yang kami bawakan hanya beberapa ayat saja.

Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّ الصَّلاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا

Sesungguhnya salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (QS. AN Nisaa’ (4) : 103)


Minggu, 10 Maret 2013

Permata Orang Tua



Sebuah anugerah yang tak terhingga dikaruniai keturunan - keturunan yang sholeh dan sholehah dan penghafal qur'an. Akan menjadi ladang pahala bagi orang tua mereka. Sebagai contoh Tabarak, Yazeed dan Zaeena. Sejak kecil sudah menjadi penghafal Qur'an. DR. Kamil sebagai orang tuanya pun seorang penghafal Qur'an.
Lihat di Youtube :

Kamis, 21 Februari 2013

Cerita Anak Kecil dan Kepompong


Renungan


Seorang anak sedang bermain dan menemukan kepompong kupu-kupu di sebuah dahan yang rendah. Diambilnya kepompong tersebut dan tampak ada lubang kecil disana.
Anak itu tertegun mengamati lubang kecil tersebut karena terlihat ada seekor kupu-kupu yang sedang berjuang untuk keluar membebaskan diri melalui lubang tersebut. Lalu tampaklah kupu-kupu itu berhenti mencoba, dia kelihatan sudah berusaha semampunya dan nampaknya sia-sia untuk keluar melalui lubang kecil di ujung kempompongnya.
Melihat fenomena itu, si anak menjadi iba dan mengambil keputusan untuk membantu si kupu-kupu keluar dari kepompongnya. Dia pun mengambil gunting lalu mulai membuka badan kepompong dengan guntingnya agar kupu-kupu bisa keluar dan terbang dengan leluasa.
Begitu kepompong terbuka, kupu-kupu pun keluar dengan mudahnya. Akan tetapi, ia masih memiliki tubuh gembung dan kecil. Sayap-sayapnya nampak masih berkerut. Anak itu pun mulai mengamatinya lagi dengan seksama sambil berharap agar sayap kupu-kupu tersebut berkembang sehingga bisa membawa si kupu-kupu mungil terbang menuju bunga-bunga yang ada di taman.
Harapan tinggal harapan, apa yang ditunggu-tunggu si anak tidak kunjung tiba. Kupu-kupu tersebut terpaksa menghabiskan sisa hidupnya dengan merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap yang masih berkerut serta tidak berkembang dengan sempurna. Kupu-kupu itu akhirnya tidak mampu terbang seumur hidupnya.

Rabu, 20 Februari 2013

MAHABBAH




1. PENGERTIAN,

Mahabbah berasal dari kata ahabba, yuhibbu, mahabbatan, yang secara harfiah berarti mencintai secara mendalam. Dalam mu’jam al-falsafi, Jamil Shaliba mengatakan mahabbah adalah lawan dari al-baghd, yakni cinta lawan dari benci. Al mahabbah dapat pula berarti al wadud yakni yang sangat kasih atau penyayang.

Mahabbah pada tingkat selanjutnya dapat pula berarti suatu usaha sungguh-sungguh dari seseorang untuk mencapai tingkat ruhaniah tertinggi dengan tercapainya gambaran yang Mutlak, yaitu cinta kepada Tuhan.
Kata mahabbah selanjutnya digunakan untuk menunjukkan pada suatu paham atau aliran dalam tasawwuf yang artinya kecintaan yang mendalam secara ruhaniah pada Tuhan.

Pengertian mahabbah dari segi tasawwuf ini lebih lanjut dikemukakan al Qusyairi sebagai berikut: “almahabbah adalah merupakan hal (keadaan) jiwa yang mulia yang bentuknya adalah disaksikannya (kemutlakkan) Allah swt oleh hamba, selanjutnya yang dicintainya itu juga menyatakan cinta kepada yang dikasihi-Nya dan yang seorang hamba mencintai Allah swt”.